Pengertian Telematika
Telematika merupakan
teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun
timbal balik, dengan sistem digital. pengertian Telematika sendiri lebih
mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam
sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial
up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem
telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu
contoh telematika.
Telematika menunjuk
pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang
lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika.
Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan
konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula
masing-masing berkembang secara terpisah. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri
merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi.
Para praktisi
menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dariTELECOMMUNICATION and
INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsepComputing and
Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid
technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan
ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi
semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi.
Fungsi Telematika
Selaras dengan pengertian telematika
sebagai sarana komuikasi jarak jauh, maka fungsi dari telematika antara lain :
1. Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar
orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya.
Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah
kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
2. Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan
kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika
menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka
tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan
kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil
perseorangan.
Sejarah Perkembangan Telematika Di
Indonesia
Di zamam pra-sejarah,
manusia mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan, dan gagasannya ke lingkungan
sosialnya secara verbal. Dan dalam beberapa kasus, dengan menggunakan
simbol-simbol material berupa ukiran pada batu, dinding gua, dan lain
sebagainya. Komunikasi tertulis yang mula-mula dikembangkan memungkinkan
informasi untuk disimpan dan dibaca oleh orang-orang lain di waktu-waktu
kemudian. Penyimpanan dan pengalihan informasi melalui teknologi umumnya berlangsung
secara lamban, mahal, dan membutuhkan banyak tenaga.
Dengan ditemukannya
teknologi cetak (printing technology), informasi dapat dialihkan ke lebih
banyak orang, di wilayah yang lebih luas, dan dengan biaya yang lebih murah. Di
peralihan millennium sekarang ini, perkembangan media elektronik, mencakup
radio, televisi, dan telepon, telah memungkinkan penurunan waktu pengalihan
informasi secara dramatik.
Jarak geografis kini
tidak lagi menjadi penghalang dalam proses komunikasi dan pertukaran informasi.
Biaya penyimpanan dan pengantaran informasi secara elektronik kini telah
semakin banyak ditentukan oleh kebijakan public, ketimbang oleh faktor-faktor
teknikal semata. Misalnya, harga pusa telepon lebih terkait dengan kebijakan
regulasi public dari pada harga actual yang dibutuhkannya.
Komputer-komputer
digital dan media penyimpanan informasi berskala besar dan missal telah
memungkinkan terwujudnya basis data dengan kemampuan untuk memproses dan
memanipulasi informasi. Tidak dengan informasi tertulis, data yang tersimpan
secara elektronik ini ‘tak tampak‘ bagi mata biasa, kecuali bagi perangkat
keras dan lunak untuk melakukan decoding (seperti komputer dengan kartu baca
magnetic).
Teknologi pemrosesan
data secara elektronik ini bersama dengan teknologi komputer digital telah
menghasilkan sebuah aliansi sinergis baru yang dikenal luas sebagai teknologi
informasi, atau Teknologi Telematika. Ruang , waktu, dan biaya secara
berangsur-angsur direduksi melalui aplikasi-aplikasi tekonologi komputer,
penyimpanan missal, dan transmisi elektronikal dan optial. Pengontrolan
informasi dalam rangka teknologi seperti ini menjadi lebih terdistribusi
ketimbang sebelumnya. Dan peranan-peranan pemerintah, agen-agen komersial,
pengusaha-pengusaha swasta menjadi lebih sulit untuk dimengerti.
Telekomunikasi
mempunyai pengertian sebagai teknik pengiriman pesan, dari suatu tempat ke
tempat lain, dan biasanya berlangsung secara dua arah. ‘Telekomunikasi’
mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk radio, telegraf/ telex, televisi,
telepon, fax, dan komunikasi data melalui jaringan komputer. Sedangkan
pengertian Informatika) mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa
sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil
pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.
Di Indonesia,
pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di
sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.
Fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia.
Fungsinya meliputi. Untuk kasus di
Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena
yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung
akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut
pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah
periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Memasuki tahun
1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian,
selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi,
multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun
radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia,
walaupun penggunaannya masih terbatas.
2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika
sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang
jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga
merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu.
3. Periode Aplikasi
Awal era millennium
inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam
bentuk keputusan politik, selanjutnya, teknologi mobile phone begitu
cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara
1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconferencemelalui
3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte),
multi processor, multislot memory, dan jaringan
internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafe dan
kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Selain dari ke tiga periode di atas
perkembanagn telematika di Indonesia dapat dibagi lagi menjadi 2 masa yaitu :
1. Masa Pra-Satelit
a. Radio dan Telepon
Di periode pra satelit (sebelum tahun
1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada
bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong
oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi
kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam
situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11
September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi
antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.
Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.
Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.
Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
Tercatat bahwa pada masa 1960-1967,
hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada
bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit
sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada
pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan
jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon
beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat
itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama,
yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
b. Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun
1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan
bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali
terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI
dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa
menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai
hari jadi TVRI.
Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada
tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan
siaran langsung dari studio yang berukuran 9×11 meter dan tanpa akustik yang
memadai.
Lebih setahun setelah siaran pertama,
barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui
Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa
TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam
pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia
serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai tahun 1989,
TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi.
Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan.
Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan.
2. Masa Satelit
Satelit Domestik Palapa
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi
telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah
konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio
Confrence on Space Telecomunication).
Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI.
Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI.
Selain pertimbangan kelayakan ekonomi
dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan
politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai
bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara
ke masyarakat luas melalui TV. Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber
daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura
(Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida,
bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan
perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.
Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.
Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.
Manfaat Telematika
1. Manfaat internet dalam
e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi daam berbisnis dan
memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
2. Manfaat internet dalam
e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi
dan layanan untuk masyarakat.
3. Dalam bidang kesehatan
dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi
masyarakat luas.
4. Telematika cukup
memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai
maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi
Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis /
electronic commerce (e-commerce).
5. Pembangunan sektor
Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya.
Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten
menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan
investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di
Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan
lainnya.
6. Sebagai core bisnis
industry, perdagangan, efisensi dan peningkatan daya saing perusahaan
Kerugian Telematika
1. Tindakan kejahatan
yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang
disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari
nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data
tersebut untuk keuntungan pribadi.
2. Penyebaran virus atau
malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai
alat penyebaran informasi bagi si penipu.
3. Kejahatan Telematika
sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah
human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
4. Kejahatan
telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada
di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan
orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet
retailer.
5. Kejahatan telematika
merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita,
seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking)
data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.
6. Kejahatan telematika
merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling merugikan adalah pengrusakan
yang dilakukan oleh hacker asing pada situs Kementrian keuangan Romania pada
tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini
dilakukan dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak
pembayar pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut.5
Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak
adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat transnasional.
Penerapan Telematika Dalam Bidang
Kesehatan
Setelah menjelaskan
pengertian dari telematika, kelompok kami ingin mencoba memberikan satu contoh
bentuk penerapan dari teleamtika tersebut. Salah satu penerapan telematika
dalam bidang kesehatan ini adalah Telematika dalam Penelitian Kesehatan,
disamping Tele-Education, Telemedicine, serta Telematika untuk Manajemen
Pelayanan Kesehatan dan kelompok kami akan menjelaskan mengenai Tekemedicine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar