Selasa, 09 November 2010

macam - macam, tipe dan bentuk organisasi

MACAM ORGANISASI DARI SEGI TUJUAN
• Organisasi Niaga
• Organisasi Sosial
• Organisasi Regional & International

Macam-macam Organisasi Niaga
1. Perseroan Terbatas (PT)‏
2. Perseroan Komanditer (CV)‏
3. Firma (FA)‏
4. Koperasi
5. Join Ventura
6. Trus
7. Kontel
8. Holding Company

Organisasi Sosial
(Orgs. Kemasyarakatan)‏
Organisasi Sosial
Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat

Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
a. Jalur Keagamaan
b. Jalur Profesi
c. Jalur Kepemudaan
d. Jalur Kemahasiswaan
e. Jalur Kepartaian & Kekaryaan

Organisasi Regional & International
Organisasi Regional
organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja

Organisasi Internasional
Organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia
Rangkuman
• Sebenarnya ada berbagai macam organisasi, tergantung dari segi memandangnya.b macam organisasi dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu dari jumlah puncak pimpinan, segi keresmian, segi tujuan, segi luas wilayah, segi sosial, dan segi bentuk.
• Macam-macam organisasi dari segi tujuanyang hendak dicapai dibedakan menjadi organisasi niaga / ekonomi dan organisasi sosial / organisasi kemasyarakatan.


Sedangkan organisasi regional & internasional adalah macam organisasi menurut luas wilayah.

TIPE ORGANISASI
1. Piramida mendatar (flat)‏
ciri-ciri :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
b. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.

2. Piramida terbalik Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi -organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian, lembaga - lembaga pendidikan.

3. Tipe Kerucut
ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.

BENTUK ORGANISASI
• memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi

Bentuk-bentuk organisasi :
1. Bentuk Organisasi Staff
2. Bentuk Organisasi Lini
3. Bentuk Organisasi Fungsional
4. Bentuk Organisasi Fungsional & Lini
5. Bentuk Organisasi Fungsional & Staff
6. Bentuk Organisasi Lini &Staff

Hubungan manusia dengan lingkungan

Manusia dengan lingkunan sekitarnya berkaitan sangatlah erat, saking eratnya banyak muncul teori teori baru yang kemudian diklasifikasikan menjadi berbagai macam disiplin ilmu, dari ilmu social, politik, kesehatan, rancang bangun dan sebagainya.
berarti banyak disiplin ilmu yang berawal dari pemahaman manusia terhadap lingkungannya. kemudian kalau di kategorikan dalam sub besar menjadi lingkungan mempengaruhi manusia dan manusia mempengaruhi lingkungan. pada awalnya manusia berpendapat bahwa setiap kelakuan manusia pastilah dipengaruhi dengan lingkungannya kemudian karena perkembangan keilmuan manusia, manusia mencoba untuk mempengaruhi lingkungan  dengan awal mula nya diawali oleh era bercocok tanam.
Kemudian hal itu berkembang dari ribuan tahun yang lalu sampai akhirnya ditemukan rumusan yang agak mebulat dan berputar putar seperti ini lingkungan mempengaruhi manusia kemudian manusia mempenganruhi lingkungan kemudian dampaknya mempengaruhi manusia lagi dan kemudian lingkungannya juga terpengaruhi.
ilustrasi seperti diatas mungkin sedikit memberikan gambaran tentang salah satu dari berbagai macam disiplin ilmu yang akan dibahas, ilmu itu adalah ilmu perancangan atau dalam istilah keren nya disebut design.
Perkembangan ilmu design di Indonesia.
ilmu design di Indonesia tergolong ilmu yang baru, mungkin yang dimaksud baru adalah masuknya ilmu design barat ke Indonesia, kalau diliat historynya ilmu design sendiri sudah berakar kuat di berbagai budaya yang berada di Indonesia.
Pada dasarnya ilmu deisgn dibagi menjadi 3 kategori dasar yaitu grafis (segala gambar baik dua dimensi, tiga dimensi ataupun yang gerak kaya film dan animasi), interior(benarnya hampir sama kaya arsitek tapi kalau yang ini diharapkan bentuk bangunan tidak berubah akan tetapi tampilan dan suasana nya menjadi baru.), produk (disiplin ilmu yang merancang tentang argonomi dan segala sesuatunya yang berkaitan dengan produk. Walau kalau dilihat benarnya jasa kadang dikategorikan juga sebuah produk )
Kemudian sesuai dengan judul tulisan diatas adalah “hubungan manusia dengan lingkungan” maka ketika terbersitlah sebuah pertanyaan kenapa koq terjadi banyak hal pada kondisi Negara kita sekarang? jelas banyak hal yang dipaksakan kepada kita dengan cara yang sangat halus dan secara terus menerus.
Ketika akhir akhir ini banyak kalangan merasa tersadar oleh terdesaknya budaya bangsa oleh arus gombalisasi, maka kemudian banyak kalangan melakukan upaya upaya untuk melesetarikan budaya dan banyak saking ngototnya berusaha untuk melestarikan secara murni, sampai sampai berusaha mengunakan kembali bahan bahan yang sama seperti tempo dahulu. padahal budaya itu adalah sebuah pokok pokok pikiran yang tersampaikan lewat bentuk betuk dari produk produk barangnya nya, keseniannya, tingkah lakunya dan cara perilaku spiritualnya.
karena perkembangan jaman akhirnya melahirkan sebuah system persatuan yang kemudian menjadiNegara kemudian Negara menciptakan sebua susunan pemerintahan atau pengatur yang menghasilkan sebuah system perkotaan, kemudian perkotaan tumbuh dan berkembang seiring dengan kemajuan jaman, trus di iringi dengan semakin menyempitnya lahan yang dipergunakan penduduk perkotaan yang kian hari laju pertumbuhannya bertambah pesat, karena bayak bangunan sudah berubah menjadi bentuk bentuk bangunan yang permanent maka tata kotanya kadang jadi super ribet dan berantakan, kemudian karena padatnya penduduk dan kesibukannya dalam beraktifitas maka memerlukan sebuah keseimbangan dalam urusan hiburan atau refreshing yang berguna untuk menjaga kesetabilitasan temperamen emosional dari penduduknya. oleh sebab itu peranan dari disiplin ilmu perancangan dalam arti global sangatlah amat berperan ketika manusia mengakhiri siklus hidup nomanden nya, dan jelas kaitannya sangat erat dengan perkembangan sebuah kebudayaan pada daerah tersebut.
Manusia dipengaruhi oleh lingkungannya.
Sebagian besar dari jumlah manusia memang sangatlah di pengaruhi oleh lingkungannya, akan tetapi sebagin kecil dari manusia dapat atau bisa mempengaruhi lingkungannya dalam skala tertentu.
Mungkin contoh gampanganya seperti ini, orang tua mempunyai 9 anak. karakter orang tua mempengaruhi ke 9 anaknya, anak pertama mempengaruhi perilaku 8 adiknya begitu seterusnya bisa dikatakan semakin menurun peringkatnya maka semakin banyak memperoleh pengaruh.
Kemudian ketika kita bertanya manusia model bagaimana yang terpengaruh oleh lingkungan? Jawabnya adalah manusia yang terkena sebagai objek penderita. kalau diperhalus adalah manusia yang terkena oleh dampak langsung dari sebuah media publikasi, ketika manusia berpendapat bahwa sebuah media adalah informasi, maka sebenarnya dia harus sudah bisa menimbang hal ini, informasi haruslah dipandang sebagai sebuah data, dan dalam perbuatannya haruslah menggunakan data yang dianggap valid dan diyakini oleh dirinya karena dia dapat mengakses buanyak data.
Kemudian banyak kalangan atau banyak asumsi tentang tidak ada keterkaitan budaya masa lalu dengan sekarang atau hubungan history masa lalu dengan sekarang yang katanya poling atau jaja pendapat dan merupakan kenangan masa lalu yang sudah tidak relevan dengan jaman sekarang. sepintas memang terlihat seperti itu kalau dilihat budaya itu adalah produk barang, kesenian, dan perilaku kesehariannya, hal itu memang dipacu oleh perkembangan era teknologi, contohnya kita sekarang tidak pake baju dari kulit pohon lagi sebab kita bisa bikin pakaian dari kain bahan kain dan benang sudah diolah oleh industri dan sebagainya. akan tetapi sebuah perilaku manusia nya tetap dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan nya, dan hal itu pula yang disadari oleh banyak kalangan ketika mereka berkeinginan mangarahkan sebuah perilaku manusia, dengan menciptakan betuk bentuk dan sumber sumber informasi yang terkontrol pada sebuah wilayah tertentu, mereka (mengasumsikan) dapat mengkontrol sebuah perilaku manusia manusia yang berada dalam wilayah tersebut, akan tetapi mereka lupa bahwa sebuh perilaku spiritual tidak dapat diarah arah kan, sebab perilaku spiritual adalah kaitannya adalah hubungan manusia dengan penciptanya. walau banyak kalangan yang mulai masuk dalam kawasan ini sih benernya, dan itu berlaku sejak jaman dulu kala ratusan mungkin sampai ribuan taun yang lalu.

Komunikasi Dalam Organisasi

1. Hambatan dalam komunikasi

Suatu ketika keluarga kecil yang memiliki anak berumur lebih kurang tiga tahun pulang kampung mengunjungi orang tuanya. Betapa senang hati si nenek karena mendapat kunjungan dari anak dan cucunya. Mereka bermain dan bercengkrama bersama hingga sore hari. Merekapun bermaksud untuk kembali pulang kerumah. Karena si nenek masih rindu dan ingin bermain dengan cucunya, maka si nenek meminta agar si cucu tinggal dan tidur bersamanya. Akhirnya karena si nenek mendesak dan si cucupun mau, maka  jadilah si cucu menginap di rumah nenek dan kedua orang tuanya pun pulang
Tengah malam, si cucu terbangun dari tidurnya ingin buang air kecil. Lalu dia membangunkan neneknya. “Nek bangun nek, aku mau nyanyi”. ( rupanya si cucu sudah terbiasa dengan orang tuanya klo mau buang air bilang mau nyanyi). Si nenekpun bangun dan berkata: “Cu, ini kan udah malam, besok aja nyanyinya ya”. Lalu merekapun tidur lagi.
Tidak berapa lama, si cucupun terbangun karena sudah gak tahan mau buang air kecil. “nek bangun nek, aku mau nyanyi”, si cucu terus merengek kepada neneknya. Karena gak tahan dengan rengekan cucunya maka si nenek berkata: “baiklah, kamu nyanyinya di teliga nenek saja ya”. Kontan si cucupun mengencingi telinga neneknya. Dan nenekpun terpaksa menahan marahnya. Rupanya orang tua si cucu lupa memberitahukan kepada si nenek kalau si cucu mau buang air dia akan bilang mau nyanyi.
Demikianlah sebuah anekdot yang berhubungan dengan hambatan dalam beromunikasi. Banyak hal yang bisa menghambat untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Menurut Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel sebagaimana yang dikutip oleh Herujito (2001), ada beberapa hambatan terhadap komunikasi yang efektif, yaitu :
a. Mendengar. Biasanya kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Banyak hal atau informasi yang ada di sekeliling kita, namun tidak semua yang kita dengar dan tanggapi. Informasi yang menarik bagi kita, itulah yang ingin kita dengar.
b. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
c. Menilai sumber. Kita cenderung menilai siapa yang memberikan informasi. Jika ada anak kecil yang memberikan informasi tentang suatu hal, kita cenderung mengabaikannya.
d. Persepsi yang berbeda. Komunikasi tidak akan berjalan efektif, jika persepsi si pengirim pesan tidak sama dengan si penerima pesan. Perbedaan ini bahkan bisa menimbulkan pertengkaran, diantara pengirim dan penerima pesan.
e. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda. Kita sering mendengar kata yang artinya tidak sesuai dengan pemahaman kita. Seseorang menyebut akan datang sebentar lagi, mempunyai arti yang berbeda bagi orang yang menanggapinya. Sebentar lagi bisa berarti satu menit, lima menit, setengah jam atau satu jam kemudian.
f. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten. Gerak-gerik kita ketika berkomunikasi – tidak melihat kepada lawan bicara, tetap dengan aktivitas kita pada saat ada yang berkomunikasi dengan kita-, mampengaruhi porses komunikasi yang berlangsung.
g. Pengaruh emosi. Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
h. Gangguan. Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang jauh, dan lain sebagainya.
Itulah beberapa hal yang dapat menghambat terjadinya komunikasi yang efektif. dari anekdot tadi dapat kita lihat bahwa kata “nyanyi” di artikan berbeda antara si nenek dengan si cucu.  Nenek mengartikan kata nyanyi dengan arti sebenarnya, sedangkan si cucu, -karena telah biasa menggunakan kata nyanyi untuk buang air kecil-, mengartikan “nyanyi” sebagai buang air kecil.


2. Pengertian organisasi

Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang  bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan, tinjauan, ajaran,  pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Masalah adalah segala sesuatu  yang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.  Dus masalah organisasi adalah memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Ada banyak masalah yang dihadapi organisasi (kompleks) dan memerlukan pemecahan tersendiri sehingga muncul berbagai kajian untuk lebih memahami efektivitas organisasi.
Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika  Serikat.

3. Unsur-unsur dalam komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian suatu pesan yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik, tentunya akan menciptakan hubungan yang baik pula. Untuk menghasilkan hubungan yang baik itu, maka kita tidak boleh melupakan unsur-unsur yang ada dalam komunikasi. Berdasar pada hasil kajian Harold Laswell, unsur-unsur yang mempengaruhi suatu komunikasi terdiri dari lima, yaitu pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan), pesan, media, dan umpan balik, dimana kelima unsur tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi.
1.      Pengirim Pesan (Komunikator)
Pengirim pesan merupakan tokoh utama yang memiliki peran terpenting dalam proses komunikasi. Komunikator dapat berupa perorangan, kelompok, ataupun massa. Dialah yang mempunyai suatu pesan untuk disampaikan pada komunikan. Dalam penyampaiannya, seorang komunikator haruslah percaya diri dan mempunyai attitude yang baik dimana sikap ini mampu menghantarkan informasi sesuai keinginan. Karena apabila dalam penyampaian pesan sikap kita tidak baik, katakanlah sombong, maka pesan penting yang seharusnya sampai pada komunikan malah tidak sepenuhnya sampai akibat sikap kita tersebut. Komunikator juga harus memiliki sikap reseptif yang bersedia menerima gagasan terhadap pesan yang telah disampaikannya.

2.      Penerima Pesan (Komunikan)
Komunikan merupakan seseorang yang mendapatkan suatu pesa. Komunikan juga dapat berupa perorangan, kelompok, ataupun massa. Dapat dikatakan bahwa komunikator dapat menjadi komunikan, dan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.

3.      Pesan
Pesan adalah apa yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Suatu pesan biasanya dikupas secara panjang lebar untuk berbagai segi. Penyampaian pesan dapat berupa lisan, face to face, atau melalui media. Bentuk pesan terdiri dari 3 macam, yaitu :
a.       Informatif
Pesan yang seperti ini berisi informasi, fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan. Biasanya pesan yang seperti ini lebih bisa diterima oleh para komunikan.
b.      Persuatif
Pesan ini berisi bujukan. Misalkan saja sebuah iklan sabun di televisi yang mengajak para pemirsa unuk memakai sabut tersebut.
c.       Koersif
Jika pesan yang satu ini berisi pesan yang bersifat memaksa dengan sanksi bila tidak melaksanakan. Contohnya yaitu peraturan seorang bos terhadap bawahannya.

4.      Media
Media merupakan alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Menurut para pakar psikologi, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah mata dan telinga.

5.      Efek
Efek adalah hasil akhir suatu komunikasi yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah orang lain itu sesuai, maka komunikasi itu berhasil, demikian pula sebaliknya. efek ini dapat dilihat dari pendapat pribadi, pendapat publik, dan pendapat masyarakat. Dari efek inilah yang nantinya akan memicu adanya umpan balik dari komunikan. Dan umpan balik inilah yang dapat menentukan bahwasanya suatu komunikasi dapat berhasil atau tidak.

4. Klasifikasi dalam organisasi    
    
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :
a.Dari segi sifatnya :
 komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara. Komunikasi Lisan  
cth: ngobrol, presentasi
 komunikasi melalui tulisan. Komunukasi Tertulis
Cth: sms, email ,
 komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan. Komunikasi Verbal
cth: ngobrol, curhat
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat). Komunikasi Non Verbal
cth: orang yang grogi gemetar tubuhnya
b. Dari segi arahnya :
 komunikasi dari bawahan ke atasan. Komunikasi Ke atas
 komunikasi dari atasan ke bawahan. Komunikasi Ke bawah
 komunikasi ke sesama manusia / setingkat. Komunikasi Horizontal
 pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik). Komunikasi Satu Arah
berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi. Komunikasi Dua Arah 
c. Menurut Lawannya :
berbicara dengan lawan bicaras yang sama. Komunikasi Satu Lawan Satu 
banyaknya cth:berbicara melalui telepon
 berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok. Cth: introgasi maling dengan kelompok hansip. Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)‏
 berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain. Cth: debat partai politik.. Kelompok Lawan Kelompok

d.Menurut Keresmiannya :
 komunikasi yang berlangsung resmi.cth: rapat pemegang saham. Komunikasi Formal
komunikasi yang tidak resmi, cth : berbicara antara teman. Komunikasi Informal